marketing

Panduan Tips WordPress Maintenance Mode

Saat ingin memperbarui website secara besar-besaran, Anda sebaiknya mengaktifkan WordPress maintenance mode terlebih dahulu. Fungsi status ini adalah untuk menunjukkan bahwa website Anda sedang tidak bisa diakses untuk sementara.

Dalam artikel ini, kami akan membahas pengertian WordPress maintenance mode dan cara mengaktifkannya. Kami juga akan menjelaskan cara mengedit halaman pesan maintenance agar terlihat lebih menarik. Kemudian, kami menyertakan tips dan langkah-langkah yang bisa Anda coba untuk melakukan maintenance WordPress.

Apa Itu WordPress Maintenance Mode?

WordPress maintenance mode adalah status yang ditampilkan untuk memberi tahu pengunjung bahwa website Anda saat ini sedang dalam maintenance (pemeliharaan/perbaikan). Halaman khusus ini dibuat untuk menggantikan tampilan website yang sedang diperbarui. Dengannya, Anda juga bisa memberitahukan perkiraan waktu kapan website selesai diperbarui dan kembali online.

Selama proses ini berlangsung, WordPress akan menggunakan fungsi wp_maintenance dan membuat file .maintenance yang memuat pesan maintenance. Jika sudah selesai, WordPress akan menghapus file tersebut, dan website Anda kembali normal seperti sediakala.

Kapan Harus Mengaktifkan Maintenance Mode di WordPress?

Anda sebenarnya tidak perlu mengaktifkan maintenance mode setiap kali hendak memperbarui sesuatu di WordPress, seperti memperbarui konten, memperbaiki minor bug, atau mengubah skema warna.

Namun, seiring dengan bertambah besarnya website Anda dan meningkatnya trafik, perubahan atau pembaruan yang perlu dilakukan juga akan makin banyak dan membutuhkan waktu yang lebih lama.

Mengubah tema, menginstal fitur baru, atau menambahkan layanan baru kemungkinan besar akan menyebabkan downtime sehingga pengunjung tidak bisa mengakses website untuk sementara. Pada saat inilah Anda sebaiknya mengaktifkan maintenance mode, yaitu ketika akan melakukan perubahan besar yang menyebabkan downtime pada website Anda.

Apa Efek Samping WordPress Maintenance Mode?

WordPress akan membuat halaman default untuk memberi tahu para pengunjung situs bahwa proses maintenance sedang berlangsung. Umumnya, halaman ini memiliki tampilan berwarna putih dengan teks bertuliskan, “Briefly unavailable for scheduled maintenance. Check back in a minute.”

Bagi pengunjung atau klien, halaman default ini tentunya terlihat tidak menyenangkan. Bisa jadi, bisnis online Anda akan mendapatkan kesan yang kurang baik dari calon pelanggan. Bahkan, beberapa pengunjung mungkin tidak mau tahu atau tidak peduli dengan apa yang terjadi sehingga memutuskan untuk tidak membuka website Anda lagi. Karena itulah, penting untuk menyesuaikan halaman default WordPress maintenance mode agar terlihat lebih menarik.

Mengapa Harus Mengaktifkan Maintenance Mode di WordPress?

Seperti yang sudah dijelaskan, mode ini berfungsi untuk memberi tahu klien dan pengunjung bahwa website Anda sedang menjalani maintenance. Hal ini dilakukan untuk memberikan pengalaman penggunayang lebih baik dan mencegah klien berpaling karena kecewa.

Di artikel ini, kami akan menjelaskan cara mengaktifkan maintenance mode di website WordPress dan mengubah tampilannya agar lebih menarik.

Anda akan mempelajari cara menambahkan estimasi waktu hingga website kembali online, link aktif, bahkan chatbot untuk berkomunikasi dengan pelanggan atau pengunjung. Anda juga akan mempelajari cara mengalihkan pengunjung ke website lain selama maintenance berlangsung.

3 Cara Mengatur Website ke WordPress Maintenance Mode

Metode 1 – Instal Plugin Maintenance WordPress

Metode ini ditujukan bagi pengguna yang ingin mengaktifkan WordPress maintenance mode tanpa perlu mengutak-atik kode.

Pertama, unduh dan instal plugin WP maintenance mode. Setelah plugin diaktifkan, konfigurasikan pengaturannya. Arahkan kursor ke tab sebelah kanan dan pilih Settings -> WP Maintenance Mode.

Di halaman pengaturan, ada 5 tab yang tersedia: General, Design, Modules, Manage Bot, dan GDPR. 

Kami akan membahas kelima tab tersebut satu per satu di bawah ini.

General

Pada tab ini, terdapat kolom Status yang bisa Anda gunakan untuk mengaktifkan plugin dan maintenance mode WordPress. Untuk melakukannya, atur Status ke Activated. Di bawah opsi Status, terdapat fitur Bypass for Search Bots. Jika opsi ini diatur ke Yes, mesin pencari bisa mengakses website selama proses maintenance berjalan.

Untuk menetapkan peran pengguna yang bisa mengakses backend situs selama mode maintenance aktif, gunakan opsi Backend Role dan Frontend Role. Jika peran ini tidak ditetapkan, situs Anda hanya akan bisa diakses oleh Administrator.

Design

Di tab Design, Anda bisa membuat halaman mode maintenance yang lebih menarik. Untuk membuat halaman ini, pilih opsi Title (HTML tag). Tambahkan judul halaman beserta Heading dan Teks.

Setelah menambahkan hal-hal yang sekiranya perlu, ubah atau ganti latar belakang halaman. Misalnya, ubah warnanya atau mungkin gunakan gambar untuk latar belakang.

Modules

Atur penghitung waktu mundur di tab ini. Tentukan waktu mulai dan waktu yang tersisa. Anda juga bisa mengaktifkan pesan yang meminta para pengunjung untuk berlangganan agar mendapatkan notifikasi ketika website sudah kembali online.

Opsi berikutnya di tab Modules memungkinkan Anda mengonfigurasikan media sosial. Masukkan link akun media sosial Anda, kemudian plugin akan menampilkan ikon media sosial secara otomatis di halaman pemberitahuan maintenance.

Manage Bot

Di tab ini, Anda bisa menambahkan chatbot ke halaman pemberitahuan maintenance. Dengan demikian, Anda bisa terus berinteraksi dan berkomunikasi dengan para pelanggan selama proses maintenance. Agar terlihat lebih menarik, Anda bisa menamai bot tersebut dan menambahkan avatar.

GDPR

Atur opsi di tab GDPR jika Anda ingin pengunjung berlangganan di halaman mode maintenance. GDPR sendiri merupakan singkatan dari General Data Protection Regulation, atau Peraturan Perlindungan Data Umum. Karena Anda akan mengumpulkan data pengunjung, opsi ini harus diaktifkan.

Setelah semuanya selesai, pilih Save settings dan cek website.

Metode 2 – Gunakan fungsi kustom

Metode ini mengharuskan Anda mengedit file functions.php. Sebaiknya back up situs WordPress terlebih dahulu sebelum melanjutkan.

Masih ingat bahwa halaman maintenance default diatur secara otomatis oleh WordPress ketika website berada dalam mode maintenance? Nah, Anda bisa mengaktifkan maintenance mode secara manual di WordPress dan mengustomisasikan halamannya tanpa perlu mengaktifkan plugin apa pun.

Tambahkan baris kode di bawah ini ke akhir file tema functions.php:

  1. // Activate WordPress Maintenance Mode
  2. function wp_maintenance_mode() {
  3. if (!current_user_can(‘edit_themes’) || !is_user_logged_in()) {
  4. wp_die(‘<h1>Under Maintenance</h1><br />Website under planned maintenance. Please check back later.’);
  5. }
  6. }
  7. add_action(‘get_header’, ‘wp_maintenance_mode’);

Ganti teks di dalam tanda petik pada baris 4 agar pesan maintenance tidak terkesan terlalu kaku.

Metode 3 – Gunakan File .htaccess

Anda harus memodifikasi file .htaccess untuk melakukan metode ini. Oleh karena itu, back up file .htaccess terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya.

Jika memutuskan untuk melakukan metode ini, perlu diketahui bahwa dashboard admin tidak akan bisa diakses karena semua permintaan akan dialihkan ke file maintenance.html.

Cari file .htaccess di direktori website. Ganti nama file .htaccess saat ini ke .htaccess_default dan buat file baru dengan nama .htaccess, lalu tambahkan snippet kode di bawah ini:

  1. RewriteEngine On
  2. RewriteBase /
  3. RewriteCond %{REQUEST_URI} !^/maintenance\.html$
  4. RewriteRule ^(.*)$ https://example.com/maintenance.html [R=307,L]

Gunakan file pesan maintenance di direktori website untuk membuat maintenance.html.

Metode Lain untuk Melakukan WordPress Maintenance

Selain menggunakan metode yang sudah disebutkan di atas, kami juga memiliki tips maintenance yang bisa Anda lakukan untuk mengoptimalkan performa website WordPress.

1. Pantau Waktu Loading Halaman

Umumnya, website hanya perlu kurang dari dua detik untuk memuat konten. Website yang kurang optimal akan membuat pengunjung harus menunggu lama, atau bahkan kecewa dan mungkin tidak akan membuka website Anda lagi. Untuk itu, sebaiknya uji waktu loading website Anda secara rutin. Anda bisa menggunakan Pingdom untuk melakukannya.

Untuk mencari tahu lebih lanjut tentang cara mempercepat loading website WordPress, Anda bisa membaca artikel kami yang membahas topik ini secara lebih mendetail di sini. Selain itu, kecepatan website juga bergantung pada layanan hosting yang Anda gunakan, jadi pastikan Anda menggunakan web hosting yang optimal.

2. Hapus Postingan Draft dan Trash serta Komentar Spam

Postingan draft (draf), trash (sampah), dan komentar spam bisa memperlambat performa WordPress. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan langkah ini secara rutin agar performa website Anda tetap optimal.

Untuk membersihkan postingan yang tidak diperlukan, buka tab All Posts atau All Pages dan lihat apakah ada item yang tertinggal di bagian Trash:

Cek secara menyeluruh apakah ada item yang ingin dipertahankan atau sebaiknya dihapus saja. Setelah itu, pilih semua item yang ada di area Trash lalu klik menu Bulk Actions. Pilih opsi Delete Permanently dan klik Apply:

Untuk menghapus komentar spam, buka tab Comments dan lihat apakah masih ada item di area Spam dan Trash. Jika ada, segera hapus item tersebut dengan cara yang sama seperti di atas.

3. Perbarui Plugin dan Tema

Plugin dan tema yang sudah outdated bisa mengganggu keamanan situs Anda sehingga orang jahat bisa ‘masuk’ dan menginfeksi website Anda dengan malware. Untuk itu, pastikan apakah ada pembaruan untuk plugin dan tema yang Anda gunakan.

4. Cek Apakah Ada Link yang Rusak

Link yang rusak adalah masalah yang tidak boleh disepelekan karena bisa membingungkan pengunjung dan memberikan kesan bahwa Anda kurang profesional dalam mengelola website.

Untuk melakukannya, Anda bisa mengecek link dalam postingan dan halaman secara manual. Namun, cara ini tidak kami sarankan jika website Anda memiliki banyak konten. Untuk website yang lebih besar, gunakan tool seperti WP Broken Link Status Checker.

Instal dan aktifkan plugin terlebih dahulu. Kemudian tab WP Link Status akan muncul di dashboard. Klik opsi Add new scan.

Setelah itu, Anda bisa mulai menggunakan tool ini untuk mencari link atau gambar yang rusak.

Kemudian, klik Save and run crawler dan tunggu hingga prosesnya selesai. Notifikasi seperti di bawah ini akan muncul setelah proses berhasil diselesaikan:

Klik crawling results untuk melihat daftar semua URL rusak yang ditemukan plugin, serta anchor text dan halaman tempat plugin tersebut terinstal.

5. Bersihkan Cache WordPress

Cache website berfungsi untuk mempercepat loading website agar performanya lebih optimal. Namun, Anda harus membersihkannya secara rutin agar perubahan konten yang dilakukan bisa ditampilkan dengan benar.

Anda bisa menggunakan plugin untuk membersihkan cache, misalnya WP Super CacheJika sudah menginstal plugin ini, buka tab Settings > WP Super Cache dari dashboard. Anda kemudian akan diarahkan ke halaman pengaturan plugin. Di sana, Anda akan melihat opsi Delete Cache di bawah tab Easy.

Jika ingin mencoba cara lain untuk menghapus cache WordPress, silakan baca artikel kami tentang cara membersihkan cache menggunakan beberapa plugin terpopuler.

Kesimpulan

Ada banyak cara untuk melakukan maintenance website, baik dengan WordPress maintenance mode maupun metode lainnya. Berikut ini kami rangkum langkah-langkahnya lagi agar Anda bisa mengingatnya dengan lebih mudah.

Jika menggunakan WordPress maintenance mode, ada tiga cara yang bisa Anda lakukan:

  1. Instal plugin maintenance WordPress. Halaman maintenance akan lebih nyaman dilihat, tanpa harus menguasai coding.
  2. Tambahkan snippet kode php ke file functions.php.
  3. Tambahkan kode ke file .htaccess.

Kemudian, untuk melakukan maintenance WordPress agar performanya tetap optimal, Anda bisa melakukan hal berikut:

  1. Pantau waktu loading halaman.
  2. Hapus postingan draft dan trash serta komentar spam.
  3. Perbarui plugin dan tema.
  4. Cek apakah ada link yang rusak.
  5. Bersihkan cache WordPress.

Selamat mencoba dan semoga berhasil!

Sumber Artikel : https://www.hostinger.co.id/tutorial/wordpress-maintenance-mode

adyatma solution

Recent Posts

11 Plugin Afiliasi WordPress Terbaik 2021

Mencari uang di zaman sekarang juga bisa dilakukan melalui internet, lho! Cukup dengan membangun blog…

4 years ago

Bagaimana Cara Membuat Landing Page yang Efektif?

Sebagai seorang pebisnis, Anda perlu membuat landing page untuk website Anda. Membuat landing page merupakan salah satu…

4 years ago

Cara Install WordPress Theme Sangat Mudah

Pengantar Siapa pun tahu kalau theme standard WordPress itu membosankan dan hanya menawarkan fitur yang…

4 years ago

Cara Menambahkan AdSense di WordPress

Pengenalan – Cara Menambahkan AdSense Setiap website atau blog bisa digunakan untuk menghasilkan passive income.…

4 years ago

Panduan Cara Membuat Website Sendiri Menggunakan WordPress dengan Mudah

1. Menentukan Ide Website Menentukan ide dan topik adalah hal paling pertama yang harus Anda…

4 years ago

Jasa Pembuatan Website bergaransi di Indonesia

jasa pembuatan website Bergaransi Terpercaya berpengalaman dalam pembuatan aplikasi web, mobile apps, digital marketing dan…

4 years ago

This website uses cookies.